KOMPOSISI DAN ANGLE KAMERA
01.43.00
KOMPOSISI DAN
ANGLE KAMERA
Dalam dunia fotografi tidak sedikit fotografer apalagi
yang masih pemula, seolah terlena pada hal-hal yang bersifat teknis saja,
seperti mengatur bukaan diafragma, pengaturan kecepatan, dan pengaturan jarak.
Mungkin juga, selama ini tidak terpikirkan bahwa di dalam foto itu terkandung
nilai-nilai tertentu yang dapat membuat foto itu bagus atau sebaliknya menjadi
berantakan. Salah satunya adalah pengaturan komposisi. Mungkin belum pernah
membayangkan, bahwa dengan pengaturan komposisi sesungguhnya dapat ditonjolkan
subjek utama. Bahkan tidak jarang akan mendukung keberhasilan foto-foto yang
kita buat.
Definisi Komposisi
Komposisi secara sederhana diartikan sebagai cara menata
elemen-elemen dalam gambar, elemen-elemen ini mencakup garis, bentuk, warna,
terang dan gelap. Yang paling utama dari aspek komposisi adalah
menghasilkan visual impact (sebuah kemampuan untuk
menyampaikan perasaan yang anda inginkan untuk berekspresi dalam foto). Dengan
komposisi, foto akan tampak lebih menarik dan enak dipandang dengan pengaturan
letak dan perbandaingan objek-objek yang mendukung dalam suatu foto. Dengan
demikian perlu menata sedemikian rupa agar tujuan dapat tercapai, apakah itu
untuk menyampaikan kesan statis dan diam atau sesuatu mengejutkan. Dalam
komposisi selalu ada satu titik perhatian yang pertama menarik perhatian.
Tujuan Mengatur Komposisi Dalam Fotografi
1. Dengan mengatur komposisi foto, kita
juga dapat membangun “mood” suatu foto dan keseimbangan keseluruhan objek foto.
2. Menyusun perwujudan ide menjadi
sebuah penyusunan gambar yang baik sehingga terwujud sebuah kesatuan (unity) dalam
karya.
3. Melatih kepekaan mata untuk
menangkap berbagai unsur dan mengasah rasa estetik dalam pribadi pemotret.
Jenis-Jenis Komposisi :
Garis
Komposisi ini terbentuk dari pengemasan garis secara
dinamis baik garis lurus, melingkar / melengkung. Biasanya komposisi ini bisa
menimbulkan kesan kedalaman dan kesan gerak pada sebuah objek foto. Ketika
garis-garis itu digunakan sebagai subjek, yang terjadi adalah foto menjadi menarik
perhatian. Tidak penting apakah garis itu lurus, melingkar atau melengkung,
membawa mata keluar dari gambar. Yang penting garis-garis itu menjadi dinamis.
Komposisi ini biasanya dipakai fotografer untuk
memberikan penekanan secara visual kualitas abstrak terhadap sebuah objek foto.
Biasanya bentuk yang paling sering dijadikan sebagai komposisi adalah kotak dan
lingkaran.
Warna memberikan sebuah kesan yang elegan dan dinamis
pada sebuah foto apabila dikomposisikan dengan baik. Kadang kala komposisi
warna dapat pula memberikan kesan anggun serta mampu dengan sempurna
memunculkan “mood color” (keserasian warna) sebuah foto
terutama pada foto – foto “pictorial” (Foto yang menonjolkan
unsur keindahan)
Komposisi ini sebenarnya dipakai oleh fotografer pada era
fotografi analog masih berkembang pesat terutama pada pemotretan hitam putih.
Namun, sekarang ini, ditengah – tengah era digital komposisi ini mulai
diterapkan kembali. Kini pengkomposisian gelap dan terang digunakan sebagai
penekanan visualitas sebuah objek. Kita dapat menggunakan komposisi ini dengan
baik apabila kita mampu memperhatikan kontras sebuah objek dan harus
memperhatikan lingkungan sekitar objek yang dirasa mengganggu yang sekiranya menjadikan
permainan gelap terang sebuah foto akan hilang.
Yaitu tatanan yang memberikan ksan tentang keadaan
prmukaan suatu benda (halus, kasar, beraturan, tidak beraturan, tajam,
lembut,dsb). Tekstur akan tampak dari gelap terang atau bayangan dan kontras
yang timbul dari pencahayaan pada saat pemotretan.
Penerapan Komposisi Dalam Pemotretan
Dalam pengemasan sebuah foto agar terkesan dinamis dan
menimbulkan keserasian perlu sebuah pemahaman tentang kaidah –
kaidah tentang komposisi. Yang antara lain:
Ø Rule of Thirds (Sepertiga
Bagian / Rumus Pertigaan)
Pada aturan umum fotografi, bidang foto sebenarnya dibagi menjadi 9 bagian yang
sama. Sepertiga bagian adalah teknik dimana kita menempatkan objek pada
sepertiga bagian bidang foto. Hal ini sangat berbeda dengan yang umum dilakukan
dimana kita selalu menempatkan objek di tengah-tengah bidang foto
Ø Sudut Pemotretan (Angle of View)
Salah satu unsur yang membangun sebuah komposisi foto adalah sudut pengambilan
objek. Sudut pengambilan objek ini sangat ditentukan oleh tujuan pemotretan.
Maka dari itu jika kita mendapatkan satu moment dan ingin mendapatkan hasil
yang terbaik,
jangan pernah takut untuk memotret dari berbagai sudut pandang. Mulailah dari
yang standar (sejajar dengan objek), kemudian cobalah dengan berbagai sudut
pandang dari atas, bawah, samping sampai kepada sudut yang ekstrim.
Ø Format : Horizontal dan vertikal
Proposi pesrsegi panjang pada view vender pada
kamera memungkinkan kita untuk memotret dengan menggunakan format landscape(horisontal)
maupun portrait (vertikal). Format pengambilan gambar dapat
menimbulkan efek berbeda pada komposisi akhir.
Ø Dimensi
Meskipun foto bercerita dua dimensi, yang artinya semua
terekam diatas satu bidang. Namun, sebenarnya foto dapat dibuat terkesan
memiliki kedalaman, seolah-olah dimensi ketiga. Unsur utama membentuk dimensi
adalah jarak, Dimensi dapat terbentuk apabila adanya jarak, jika kita
menampilkan suatu obyek dalam suatu dimensi maka akan terbentuk jarak dalam
setiap elemennya. Untuk membuat suatu dimensi diperlukan adanya permainan ruang
tajam, permainan gelap terang dan garis.
Sudut Pengambilan Gambar ( Camera Angle )
Dalam fotografi agar foto yang kita hasilkan memiliki nilai dan terkesan indah
harus diperhatikan mengenai masalah penggunaan sudut pengambilan gambar yang
baik. Dalam fotografi dikenal 3 sudut pengambilan gambar yang mendasar, yaitu:
§ Bird Eye
Sudut pengambilan gambar ini, posisi objek dibawah /
lebih rendah dari kita berdiri. Biasanya sudut pengmbilan gambar ini digunakan
untuk menunjukkan apa yang sedang dilakukan objek (HI), elemen apa saja yang
ada disekitar objek, dan pemberian kesan perbandingan antara overview (keseluruhan) lingkungan
dengan POI (Point Of Interest).
§ High Angle
Pandangan tinggi. artinya, pemotret berada pada posisi
yang lebih tinggi dari objek foto.
§ Eye Level
Sudut pengembilan gambar yang dimana objek dan kamera
sejajar / sama seperti mata memandang. Biasanya digunakan untuk
menghasilkan kesan menyeluruh dan merata terhadap background sebuah
objek, menonjolkan sisi ekspresif dari sebuah objek (HI), dan biasanya sudut
pemotretan ini juga dimaksudkan untuk memposisikan kamera sejajar dengan mata
objek yang lebih rendah dari pada kita missal, anak – anak.
§ Low Angle
Pemotretan dilakukan dari bawah. Sudut pemotretan yang
dimana objek lebih tinggi dari posisi kamera. Sudut pengembilan gambar ini
digunakan untuk memotret arsitektur sebuah bagunan agar terkesan kokoh, megah
dan menjulang. Namu, tidak menutup kemungkinan dapat pula digunakan untuk
pemotretan model agar terkesan elegan dan anggun.
§ Frog Eye
Sudut penglihatan sebatas mata katak. Pada posisi ini
kamera berada di dasar bawah, hampir sejajar dengan tanah dan tidak dihadapkan
ke atas. Biasanya memotret seperti ini dilakukan dalam peperangan dan untuk
memotret flora dan fauna.
Field Of View
Beberapa jenis komposisi yang umum digunakan dari segi
ukuran (field of view) yang akan diambil adalah sebagai
berikut :
a. Extreme Close Up
Pengambilan gambar yang sangat dekat sekali dengan objek,
sehingga detil objek seperti pori-pori kulit akan jelas terlihat.
b. Head Shot
Pengambilan gambar sebatas kepala hingga dagu.
c. Close Up
Pengambilan gambar dari atas kepala hingga bahu.
d. Medium Close Up
Pengambilan gambar dari atas kepala hingga dada.
e. Mid Shot (setengah badan)
Pengambilan gambar dari atas kepala hingga pinggang.
f. Medium Shot (Tiga perempat badan)
Pengambilan gambar dari atas kepala hingga lutut.
g. Full Shot (Seluruh Badan)
Pengambilan gambar dari atas kepala hingga kaki.
h. Long Shot
Pengambilan gambar dengan memberikan porsi background
atau foreground lebih banyak sehinnga objek terlihat kecil atau jauh.
Beberapa jenis komposisi dari segi banyaknya manusia
sebagai objek yang difoto adalah sebagai berikut :
a. One Shot
Pengambilan gambar untuk satu orang sebagai objek.
b. Two Shot
Pengambilan gambar untuk dua orang sebagai objek.
c. Three Shot
Pengambilan gambar untuk tiga orang sebagai objek.
d. Group Shot
Pengambilan gambar untuk sekelompok orang sebagai objek.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan
gambar, diantaranya
v Headroom, merupakan ruang diatas
kepala yang berfungsi membatasi bingkai dan bagian atas kepala objek.
v Noseroom, arah pandang atau ruang
gerak objek dalam sebuah frame, bertujuan untuk memberikan ruang pandang
sehingga terkesan bahwa objek memang sedang melihat sesuatu.
v Foreground, segala sesuatu yang
menjadi latar depan dari objek.
v Background, segala sesuatu yang
menjadi latar belakang objek.
TIPS HUNTING
- Persiapan Awal
1. Siapkan kamera dan peralatan lain
yang di butuhkan (seperti flash, tripot, filter, dll)
2. Sebelum memulai hunting rencanankan
konsep dan obyek apa yang akan diambil.
- Pada Saat Hunting
1. Ambil semua obyek yang memang ada
dilokasi dan pikirkan pula apa yang akan di ceritakan pada foto yang akan
diambil.
2. Untuk pemula, mulailah hunting
dengan obyek yang beragam dan dasar, sepertilandscape, human interest, portrait,
arsitektur,dll. Kemudian menuju jenis-jenis foto yang lebih mengarah ke
jurnalistik seperti features, spot, essay dan stories.
- Pasca Hunting
1. Setelah hasil hunting jadi, lakukan
evaluasi untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari hunting kita.
2. Yang terpenting, lakukan presentasi
foto dan pameran untuk menunjukkan hasilhunting kita ke banyak orang.
Posting Komentar