Pengertian Animasi
08.00.00
A.
Pengertian Animasi
Nah ini dia kelanjutan dari artikel Pengertian Teknologi yang berjudul "Mengenal Teknologi Animasi", yaudah selamat membaca.!
Animasi berasal dari bahas
Inggris, animate yang berarti
menghidupkan, memberi jiwa, dan menggerakkan benda mati. Animasi diartikan seba-gai
proses membuat obyek yang asalnya suatu benda mati secara berurutan dalam
posisi yang berbeda seolaholah menjadi hidup. Animasi terdiri serangkaian
gambar yang dibuat secara berurutan berulang-ulang, kemudian dimainkan mengha-silkan
ilusi gerakan. Ada beberapa cara dalam memainkan animasi, yaitu menggambar
secara berurutan di flipbook,
jumlahnya mendekati sebu-ah buku yang siap dijilid, kemudian tiap halaman
dibolak-balik dengan cepat menggunakan ibu jari. Selan-jutnya satu persatu
gambar difoto/ direkam, atau discan
ke dalam komputer dan ditata menjadi film, barulah bisa dinikmati untuk
dilihat.
Kalau kita sekarang bisa menik-mati
film animasi, karena berkat Paul Roget, orang Perancis yang menemukan thaumatrope yaitu semacam alat berupa piringan
bundar dengan tali di kedua sisi-nya. Satu permukaannya ber-gambar burung, sisi
sebaliknya bergambar sangkar burung. Kalau piringan itu diputar miring akan
tampak seolah-olah gambar bu-rung yang berada di dalam sangkar. Animasi dulunya
sangat sederhana, namun sekarang telah berkembang menjadi beberapa jenis, yaitu
animasi dua dimensi (2D), animasi tiga dimensi (3D), dan animasi clay.
Paling akrab dengan kita mungkin animasi (2D), atau yang biasa disebut film
kartun. Kartun
sendiri berasal dari kata cartoon,
artinya gambar yang lucu. Memang film kartun ini kebanyakan film yang lucu. Sehari-hari kita bisa melihatnya di TV, mulai dari Looney Tunes sampai Scooby
Doo. Atau menonton di bioskop, seperti Doraemon
Legenda Raja Matahari, The Lion King,
yang sudah dulu diputar beberapa tahun lalu, dan Brother Bear di putar tahun 2003.
Kalau beberapa waktu
yang lalu kita sempat tergila-gila dengan film Finding Nemo, inilah contoh film animasi yang disebut animasi 3D
atau computer generated image (CGI). CGI
menghasilkanfilm animasi yang gambarnya benar-benar hidup dan tiga dimensi, tak
sekedar datar. Salah satu studio CGI yang terbesar adalah Pixar yang berlokasi
di Emeryville, California. Selain Finding Nemo,
Pixar juga memproduksi Monsters.Inc, Toy Story, Toy Story 2, dan A Bugs Life.
Film-film ini sangat detail dan bagus gambarnya. Toy Story ini merupakan film animasi panjang pertama yang
menggunakan 100 persen animasi computer.
Paling jarang kita dengar dan jumpai adalah animasi clay. Padahal, ini sebetulnya bukan teknik baru. Bah-kan boleh dibilang “nenek
moyangnya animasi” karena animasi pertama ya dalam bentuk clay ini. Meski nama-nya clay
(tanah liat), yang diapakai bukan tanah liat biasa. Animasi clay memakai plasticine, bahan lentur seperti permen
karet yang ditemukan tahun 1897.
Tokoh-tokoh dalam animasi clay dibuat dengan memakai rangka khususuntuk kerangka tubuhnya.
Lalu, kerangka ini ditutup dengan plasticine
sesuai bentuk tokoh yang ingin dibuat. Bagian-bagian tubuh kerangka ini,
seperti kepala, tangan, kaki, bisa dilepas dan dipasang lagi.
Setelah tokoh-tokohnya siap, lalu difoto gerakan per gerakan.
Baru setelah itu, fotofoto tersebut digabung menjadi
gambar yang bisa bergerak, seperti yang kita tonton di film. Karena itulah animasi
clay ini termasuk salah satu jenis stop-motion picture.
Film animasi clay
pertama diliris bulan Februari 1908 berjudul A Sculptor’s Welsh Rarebit Nightmare. Kalau masih susah
membayangkan seperti apa animasi clay
ini, tonton saja film Bob the Builder
di TV, Wallace and Gromit, atau Chiken Run. Itu bebrapa contoh film
animasi clay.
Film-film di atas kebanyakan
meru-pakan produksi Amerika. Namun, Jepang pun tak kalah dalam soal animasi,
Jepang banyak sekali mem-produksi anime,
sebutan khusus untuk film animasi Jepang. Kita pasti pernah menonoton anime di televisi.
Berbeda dengan animasi
Amerika, tidak semua anime ditujukan
untuk anak-anak. Banyak
anime yang hanya pantas ditonton
orang dewasa. Jadi, memang kita harus pilihpilih mana yang sesuai dengan usia
kita kalau mau menonton.
Bicara tentang anime,
ada tokoh yang legendaris, yaitu Dr. Osamu Tezuka. Beliau yang menciptakan Tetsuwan Atom, atau yang lebih dikenal
dengan Astro Boy, yang ditayangkan di
televisi. Astro Boy memikat banyak pennonton.
Sejak itulah banyak muncul studio anime,
dan perkem-bangan anime di Jepang
meningkat pesat.
Seperti film animasi
Amerika atau Eropa, anime juga terdiri dari beberapa jenis. Tapi, yang mem-bedakan
bukan cara pembuatannya, melainkan formatnya, Anime terdiri dari serial
televisi, Original Video Animation (OVA), dan film bioskop. Serial televisi
contohnya Dr. Rin, Doraemon, dan Hamtaro.
Kalau film bioskop ada Spirited Away, produksi Studio Ghibli,
yang menyabet penghargaan. Studio Ghibli ini seperti Disneynya Jepang. Ghibli
memproduksi film-film bagus yang bisa ditonton oleh segala usia, seperti My Neighbors Totoro, Kiki’s Delivery Service, dan Kaze No Tani No Nausicaa.
Original Video Animation adalah animasi yang
beredar dalam bentuk video, dan ceritanya tidak sama dengan anime yang jadi
serial televisi. Biasanya berupa cerita tambahan dari serial yang diputar di
televisi.
Bagaimana dengan
perkembangan animasi di Indonesia sendiri? Pada tahun 1980-an ada film animasi
produksi Indonesia yang jadi serial televisi. Judulnya Si Huma yang menajdi
favorit anak-anak pada masa itu. Sekarang ini animasi mulai berkembang di
Indonesia, terbukti dengan mulai banyaknya studio-studio animasi, seperti yang
dikata-kan Wahyu Aditya, animator dari Studio Demi Kamu.
Sebagian besar studio-studio
di Indonesia memproduksi animasi 3D alias CGI karena cara pembuatannya lebih
mudah. Hanya bermodal kom-puter, dan tidak harus memiliki keahlian menggambar.
Sedangkan animasi clay sama sekali
belum ada di Indonesia karena peralatannya mahal sekali dan pembuatannya lebih
rumit daripada animasi 2D maupun 3D.
Wayang purwa sebagai salah satu alternatif penggalian
animasi nasional
|
Bila kita menengok hasil
budaya kita berupa wayang purwa dan wayang golek merupakan contoh bentuk
animasi tertua di dunia. Bahkan ketika teknologi elektronik dan kom-puter ditemukan,
pertunjukan wayang (Gambar: 1.1 dan 1.2) tersebut telah memenuhi semua elemen
animasi seperti layar, gambar bergerak, dialog, dan ilustrasi musik. Nantikan episode selanjutnya!!!
Posting Komentar