DIBALIK SANG MERAH PUTIH
08.22.00DIBALIK SANG MERAH PUTIH
17 Agustus 1995-2012
Boy seorang anak kelas 6 SD yang hidupnya serba kekurangan ayahnya yang terlebih
dahulu meninggalkan dia dan ibunya, membuat dia harus bekerja keras untuk hidupnya.ibunya yang galak selalu
menyiksanya, dan hampir setiap hari dia
harus kesiangan gara-gara dia harus mengambil air di sungai padahal sungai itu sangat jauh dari rumahnya,
tetapi dia selalu bersabar, tidak hanya itu hampir setiap malam dia berdoa di
depan salib yang ayahnya kasih sebelum meninggal.
Pada
suatu hari ketika Boy sedang mengambil air di sungai tampak beberapa
temannya melintas untuk pergi kesekolah, melihat boy kesusahan dengan kedua
ember yang di bawanya mereka malah mentertawakan dan mengolok-olok boy .
Tapi dengan kesabarannya dia tidak menghiraukan kata-kata temannya itu dia
malah berlari dengan kedua embernya itu karena ia mersa sudah waktunya masuk
sekolah. Sesampainya di rumah dia langsung menggunakan baju kusutnya dan sepatu yang sudah
bolong-bolong itu.
Persis dengan yang dia
bayangkan untuk yang kesekian kalinya boy kesiangan dan meski gurunya memarahi dia tapi tetap
menyuruh boy untuk duduk .
Setelah
selesai mengajar bapak guru memberi pengumuman bahwa 17 Agustus sebentar lagi, di
tahun ini sekolah ingin melaksankan perayaan HUT RI tersebut yang selama ini
tidak pernah di adakan di sekolah itu.
Setelah
mendengar kumandang adzan pak guru menyuruh para murid yang muslin untuk
melaksanakan sholat. Seketika Para murid pun berdesakan di depan pintu pergi
meninggalkan kelasnya, Karena di kelas itu hanya dia yang beragama non muslim, boy hanya bisa terdiam berdoa sambil
memegang salibnya.
Setelah
beberapa hari mempersiapkan HUT RI tampak kemeriahan pun semakin mewarnai,
ketika para murid beramai-ramai menghias sekolahnya tiang bendera yang hanya
terbuat dari bambu itu tiba-tiba roboh
dan mengagetka seisi sekolah yang hanya berderetkan beberapa kelas saja. dengan
bergotong royong semua mengangkat tiang agar bisa berdiri kokoh lagi, disitu
tampak boy dengan badan kuatnya mengangkat tiang itu dengan penuh tenaga sehingga tiang itu
akhirnya bisa berdiri kembali, sorak sorai pun mewarnainya.
Keesokan
harinya upacara HUT RI pun diselenggarakan
dan boy merupakan salah satu dari pengibar bendera merah putih.
Adapun pengumuman dari kepala sekolah dengan logat jawanya bahwa kita sebagai bangsa Indonesia harus bersatu
dalam menjaga kemerdekaan Indonesia tanpa mengenal agama, ras,suku dll Merdeka…….
_END_
By. Bangboy'17
Posting Komentar