Geliat kegiatan komunitas film pelajar di Sukabumi semakin tampak. Salah satunya adalah melalui kegiatan Jambore Film Remaja Sukabumi (JFRS) 2017. Hajatan ini merupakan apresiasi film yang diselenggarakan oleh Ekstrakurikuler Pasim Journalist Club SMK Pasim Plus atas kerjasama dengan Ruang Film Sukabumi yang dikemas dengan sederhana, mengasyikan namun banyak manfaat. Berfokus pada film pendek karya Pelajar, Jambore Film Remaja Sukabumi memberikan kesempatan kepada pelajar seluruh Sukabumi untuk menunjukan karya film mereka pada sesama pelajar, mahasiswa, komunitas dan pegiat film serta khalayak umum. Kegiatan ini dilaksanakan pada 12 Januari – 15 Februari 2017.

Menurut Agus Permana yang merupakan Direktur Festival, di tahun pertama, festival ini mengusung pelajar sebagai fokus utamanya,  dengan rangkaian program kompetisi dan non-kompetisi yang bermain di ranah pendidikan. Selain program kompetisi, juga menyuguhkan program non- kompetisi yang akan menayangkan film-film pendek bertemakan pelajar dari Sukabumi dan Nusantara serta beberapa program diantaranya Kelas Remaja, Kelas Produksi/workshop, Sinema Layar Kami dan Temu Komunitas.

“Tahun ini, kami juga ingin mengembangkan budaya menonton di Sukabumi dengan mengadakan berbagai program Layar Tancep sebagai ruang menonton masyarakat,” kata Agus.

Dari beberapa program, Agus menyatakan ada satu yang paling melelahkan, namun mengasyikan, yaitu program workshop film pendek yang dilaksanakan di 9 sekolah selama 1 bulan penuh, wokrshop  ini dibimbing oleh tenaga pendidik dari SMK Pasim Plus, komunitas Ruang Film Sukabumi dan praktisi film yang kompeten dibidangnya yang turun langsung ke sekolah-sekolah yang sudah mendaftar dan siap menjadi peserta Workshop Film Pemula dengan tugas akhir membuat sebuah karya berbentuk film pendek yang akhirnya diikutsertakan dalam program kompetisi Jambore Film Remaja Sukabumi 2017.

Agus juga menuturkan beberapa pengalaman di lapangan selama workshop:

“Banyak cerita yang didapatkan oleh tim dalam memberikan materi mulai dari lingkungan sekolah, antusias peserta, kemampuan tanggap siswa, bedanya budaya serta ciri khas yang kami temui selama berkunjung kesekolah serta tentu kuliner yang menjadi dambaan tim setiap sekolah yang Dikunjungi.

Selain itu tak jarang pelajar yang menjadi peserta sering mengeluarkan air mata ketika diakhir workshop, tak ingin pisah katanya heheheh…..

Karena bukan sekedar memberikan materi atau belajar film, JFRS lebih dari itu dimana rasa semangat, disiplin seni, kekeluargaan dan saling toleransi yang kami tanamkan sangat melekat dengan peserta, karena inilah yang diperlu ditanamkan kepada pelajar saat ini.

Kalau anak kota saja bisa belajar film, kenapa mereka yang ada didaerah tidak? Inilah salah satu tujuan dari Jambore Film Remaja Sukabumi, bukan hanya belajar film tapi bagaimana Membudayakan Film di kalangan pelajar, di mana film itu dijadikan sebagai media yang mampu merubah pardigma manusia yang membawa kepada sebuah perubahan perdamaian yang hakiki.

Hasil Workshop Film Pemula dengan tugas akhir membuat sebuah karya berbentuk film pendek yang akhirnya diikutsertakan dalam program kompetisi Jambore Film Remaja Sukabumi 2017. “Dari hasil kurasi dan penjurian yang dilaksanakn pada 11 Februari 2017 bertempat di Lab 1 SMK Pasim Plus, akhirnya dewan juri menetapkan beberapa karya sebagai pemenang, yang beberapa diantaranya akan ditayangkan di tv lokal SUBI TV,” terang Agus.

Peraih Penghargaan Tingkat SMP/Mts:

“HERO FROM ZERO”-SMPN2 Kota Sukabumi

“DERAP LANGKAH TERDEPAN”-SMPN 8 Kota Sukabumi

“MY ISLAMIC SCHOOL”-MTs Syamsul ‘Ulum

Azzahra Nur & Lulu Miftahulzannah

“2 SAHABAT MENGGAPAI HARAPAN” – SMPN2 Sukaraja Kab. Sukabumi

“DERAP LANGKAH TERDEPAN”-SMPN 8 Kota Sukabumi

Ramdan Wahid & Ferdian

“MY ISLAMIC SCHOOL”-MTs Syamsul ‘Ulum

“SEKOLAH DIBAWAH LANGIT GOALPARA”-SMPN 2 Sukaraja Kab. Sukabumi

‘2 SAHABAT MENGGAPAI HARAPAN”-SMPN 2 Sukaraja Kab. Sukabumi

Peraih Penghargaan Tingkat SMA/SMK/MA:

“PEMUDA INDONESIA”-SMAN 3 Kota Sukabumi

“PERSONIFIKASI PERUBAHAN”-SMAN 3 Kota Sukabumi

“PRAY BEFORE SLEEP”- SMA IT Adzkia

Rea Qinthara Dikatio

“PEMUDA INDONESIA” – SMAN 3 Kota Sukabumi

Zahane Adietha

“PRAY BEFORE SLEEP”-SMA IT Adzkia

Zidane Aditya

“PERSONIFIKASI PERUBAHAN”- SMAN 3 Kota Sukabumi

Bilal Maulana Assaf

“KENAPA JADI GINI”-SMA Mardi Yuana

‘SEKOLAH, RUANG WAKTU PERUBAHAN”-SMAN 3 Kota  Sukabumi

Selain kegiatan workshop yang melelahkan, Temu Komunitas dan kelas remaja, serta Layar Kami (Pemutaran Film Keliling) juga memeriahkan kegiatan. Jambore Film Remaja Sukabumi 2017 ditutup dengan acara penganugerahan terhadap insan film yang dilaksanakan di Aula Pasim Sukabumi, dibuka dengan penampilan barongsai dan kreasi budaya. Acara selanjutnya adalah pemutaran film-film nominasi serta film pilihan khusus persembahan pelajar Sukabumi. Acara dihadiri 350 orang dari berbagai sekolah dan komunitas film yang membuat suasana semakin hangat dengan suguhan yang menarik, pameran poster dan karya lukis ditambah adanya sesi diskusi/talkshow dengan tema “Pelajar Bicara Film” dengan  narasumber yakni,  Tatang Erwanto selaku Guru Pendidik Broadcasting, Hari Setiawan perwakilan dari Asosiasi Guru Broadcast Indonesia, dari perwakilan komunitas Layar Sore ada Rendy Kamase (Rio), Kang Ihsan dari Kompas Tv Sukabumi serta 2 siswa sebagai perwakilan dari peserta.

“Dengan terselenggaranya kegiatan ini, besar harapan kami agar pelajar mampu menjadi sumber daya manusia yang mumpuni dalam bidang film dengan memiliki wawasan serta apresiasi film yang luas dan mendalam. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung,” pungkas Agus.